OPEN RECRUITMENT!!! Klik "Recruitment"

Sabtu, 18 Februari 2017

AMJ Road to School, Kepoin ini !!!




Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. (Soekarno)
Tidak berlebihan kiranya ketika Presiden pertama Republik Indonesia mengatakan bahwa 10 pemuda dapat mengguncangkan dunia. Mark Zuckerberg, di usia 20 tahun, bersama beberapa temannya mendirikan situs jejaring Facebook yang kini menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Sebuah karya yang dibuat beberapa pemuda tersebut nyatanya mempunyai pengaruh besar dan cukup mengguncangkan dunia. Pendapat dari Bung Karno tersebut terbukti dan semakin menegaskan bahwa generasi muda memeliki peran yang penting, baik dalam lingkungan sekitarnya, negara, bahkan dunia.
Melihat generasi muda Indonesia masa kini, disamping telah sangat banyak memunculkan nama yang membanggakan, masih sangat banyak pula hal yang mengundang keprihatinan. Topik inilah yang muncul ketika Komunitas Aksi Muda Jombang mengadakan kegiatan Gathering untuk anggota-anggotanya pada Sabtu, 31 Desember 2016 lalu. Diskusi kami bergulir menyoroti generasi muda di Kabupaten Jombang. Menurut pengalaman pribadi anggota komunitas saat itu, ditemukan bebagai masalah yang menghambat perkembangan generasi muda yang lebih banyak terjadi di wilayah pinggir Kabupaten Jombang. Permasalahan tersebut kemudian digolongkan menjadi 3. (1) Permasalahan akademis, dimana generasi muda kurang akses informasi maupun motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, pemahaman mengenai keuntungan menempuh pendidikan tinggi bagi kehidupannya di masa mendatang juga masih rendah. (2) Kerja, dimana banyak lulusan SMA/SMK yang bekerja namun bekerja menjadi buruh kasar. Yang artinya, mereka mendapatkan resiko gaji rendah namun beban kerja tinggi. Biasanya pekerjaan tersebut juga tidak dapat membantu secara signifikan perbaikan perekonomian keluarga. (3) Nikah, dimana pernikahan muda ataupun pernikahan anak sangat sering terjadi apalagi karena faktor pergaulan bebas/ hamil di luar nikah. Ada banyak pula anak muda yang memang cepat-cepat dinikahkan oleh pihak keluarga untuk mengurangi beban keluarga tersebut.
Aksi adalah cara kami mewujudkan langsung ide/ gagasan/ pendapat yang telah terancang indah dalam benak. Karena itu, setelah menemukan 3 permasalahan pokok tersebut, kami lantas memutuskan untuk melakukan kegiatan yang kami beri judul “AMJ Road to School”. Kegiatan ini merupakan kegiatan kunjungan Komunitas Aksi Muda Jombang ke sekolah menengah atas di wilayah pinggir dari Kabupaten Jombang. Dalam kunjungan tersebut kami akan memberikan sosialisasi dengan materi;
1)      Sosialisasi akademik, berisi tentang pentingnya pendidikan, keuntungan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, informasi perkuliahan, informasi beasiswa, dan kehidupan mahasiswa. Karena seperti yang dikatakan Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”.
2)      Informasi non akademik (kerja/ wirausaha), berisi himbauan agar memiliki keterampilan/ mengembangkan bakat-minat agar mampu membuat lapangan kerja sendiri ataupun menjadi ahli dalam bidang tertentu.
3)      Nikah, berisi mengenai hal positif dan negatif dari pernikahan muda.
Kegiatan AMJ Road to School ini berlangsung dari tanggal 23 sampai 25 Januari 2017. Terdapat tiga sekolah menengah tinggi yang kami kunjungi, yaitu SMA PGRI Kesemben di Kec. Kesamben, SMA Darul Ulum Tapen di Kec. Kudu, dan MA Darul ‘Ulum di Kec. Bareng. Karena sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah dengan siswa yang tidak banyak dan sangat jarang dikunjungi pihak luar untuk memberikan sosialisasi, pihak sekolah sangat menyambut hangat kedatangan Komunitas Aksi Muda Jombang. Kami pun lebih mengenal dan bersentuhan langsung dengan realita permasalahan generasi muda di sana.

Perlu diakui, aksi kami ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, walaupun dengan materi sosialisasi terbaik sekalipun. Namun kami berharap aksi kami dapat membuka mata dan pintu hati para generasi muda yang kami temui untuk sama-sama melakukan kegiatan positif agar bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri dan terlebih bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Banyak harapan kami, semangat yang kami bawa dapat tertular ke para generasi muda tersebut agar tidak menyerah untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik. Walaupun kegiatan ini hanya seperti riak tetes air dalam luasnya samudra yang mungkin dipandang tidak berarti, kami tetap berharap pihak lain yang melihat aksi kami ini menjadi ikut tergerak melakukan aksi atau berbuat sesuatu untuk generasi muda Indonesia.
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *