OPEN RECRUITMENT!!! Klik "Recruitment"

Kamis, 08 Desember 2016

Open Recruitment Aksi Muda Jombang [UPDATED]

Syarat:

1. Laki-laki/ Perempuan aktif
2. Semangat kerja dan pengabdian Tinggi
3. Mampu bekerjasama dalam tim
4. Wajib datang saat gathering tanggal 28 Desember 2016 (info detail menyusul)


Caranya gampang banget nih:
  • Download formulir pendaftaran di sini ==> <FORMULIR>
  • Isi formulir pendaftarannya. 
  • Tulis Essay diri dan Harapan Baru Jombang
  • Kirimkan formulir dan essay ke <aksimudajombang@gmail.com>
  • Konfirmasi ke cp Arie:085749928647 atau Alfian:085746769176





Kamis, 05 Mei 2016

Opini Pemuda: Muhammad Sidqi Irsyadi

Muhammad Sidqi Irsyadi

Sebuah harapan anak bangsa yang menginginkan perubahan, ya setidaknya perubahan mindset dalam setiap orang tentang apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar dan apa yang mereka ketahui tentang suatu hal yang cenderung setiap orang memiliki sifat apatis di era teknologi yang canggih ini meskipun kadang banyak orang yang tidak menyadari jika mereka apatis. Ya semoga program pemerintahan di era Jokowi tentang revolusi mental berjalan dengan lancer dan bukan sebuah wacana saja, karena bangsa Indonesia harus kembali ke fitrahnya dulu yakni manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Masih banyak anak bangsa yang berjuang menuju perubahan dengan caranya sendiri. Tapi banyak pula yang tidak tepat salah satunya yakni dengan jago kritik, anak muda jaman sekarang lebih banyak ngomong daripada untuk bertindak, mereka mudah sekali bila di mintai saran atau kritik tapi sayang hanya dunia maya itupun semua kritiknya terkadang tidak sopan dan tidak membangun untuk kemajuan yang lebih positif. 




Seperti halnya dengan pendidikan kritis, ya pembelajaran di Indonesia memang sangat membosankan seolah-olah kuno dan tidak ada perubahan, sekali ada perubahan contohnya kurikulum 13 semua pihak banyak yang kontra dan tidak setuju, karena bangsa ini luas tingkat tentang pengetahuan pun berbeda jauh apalagi apabila ditinjau dari sarana dan prasarananya. Karena prinsip pendidikan di Indonesia seperti Guru mengajar dan siswa belajar, Guru maha tahu dan siswa sedikit pengetahuannya, Guru memiliki pemikiran dan siswa mengikuti pemikiran tersebut, Guru berbicara dan siswa hanya mendengarkan,  Guru selalu disiplin dan siswa tidak disiplin, Guru bebas berpendapat dan siswa tidak boleh berpendapat lain, Guru mencoba kemampuannya dan siswa tempat percobaan kemampuannya, Guru bebas mengajarkan apa saja dan siswa harus mengikutinya, Guru merasa sudah banyak makan garam pendidikan dan siswa belum punya pengalaman, Guru ujung tombak proses pembelajaran dan siswa sebagai pengikut dalam pembelajaran. Dan kenapa sih murid harus mencari nilai bukan mencari ilmu pengetahuan ? dan kenapa pembelajaran harus mengikuti bab, kalau bab tersebut waktunya sudah habis atau selesai dan harus ke bab selanjutnya padahal kita belum menguasai bab sebelumnya ? bagaimana kita menguasai mata pelajaran tersebut kalau ada bab yang belum bisa kita kuasai. Pendidikan di Indonesia itu berasa dalam tekanan, banyak yang bilang kita seperti alat percobaan, kalau metode a gagal ganti metode lain sampai mengorbankan banyak siswa.



Banyak siswa yang lebih berhasil belajar atau mendapatkan ilmu di lembaga bimbingan belajar dan banyak siswa kemampuan dan potensinya terolah di komunitas – komunitas tertentu yang sesuai dengan keinginannya. Yang seharusnya itu semua mereka dapatkan di sekolah, padahal di sekolah kurang lebih 8 jam. Apa yang mereka dapatkan tak sebanding apa yang mereka dapatkan dan rasakan apabila di bimbingan belajar atau di komunitas yang jangka waktunya paling lama hanya 3 jam ! Kenapa demikian ? karena mereka tidak ada tekanan, tidak mencari nilai, mereka hanya diuji seberapa besar kemampuannya dan jika kemampuannya kurang mereka hanya perlu waktu tambahan. Biayannya pun bisa dikatakan lebih murah di bimbingan belajar daripada sekolah, bahkan komunitas pun banyak gratis mereka biasanya  hanya ditarik biaya untuk keperluan komunitas tersebut.

Memang pengembangan komunitas di Indonesia cukup banyak dan akan terus bertambah dari yang positif sampai negatif. Karena komunitas lebih bisa mengembangkan kemampuan dan mampu mengeksplor apa yang mereka inginkan. Bahkan banyak orang pula lebih berprestasi di komunitas daripada di dunia pendidikan, karena di komunitas mereka lebih dihargai di terima semua aspirasinya. Bisa jadi banyak orang lebih memilih untuk bolos atau izin sekolah untuk mengembangkan kemampuannya di komunitas tersebut.  Di komunitas pun banyak manfaatnya mereka mengenal banyak orang dan bahkan menambah jaringan, karena di setiap kota selalu ada event atau acara yang mengundang  beberapa komunitas yang ada di kota tersebut. Dan banyak pula komunitas yang bisa jadi berbeda haluan pun kadang mereka mampu bekerjasama untuk kemajuan sesama komunitas atau saling mengenalkan komunitasnya. Di komunitas pula berbagai umur berkumpul saling bertukar pendapat pengalaman, rasa sosial yang tumbuh itu sangat kental bahkan bisa di bilang keluarga baru.



Sumber: kasatkusut.com



Salah satu komunitas yang positif yakni komunitas pelajar atau umum yang tertarik dengan film, karena film bukan hanya tontonan tapi juga sebagai tuntunan untuk merubah mindset bangsa atau hanya sekedar menyampaikan aspirasi dan pendapat.  Memang film memiliki daya kuat untuk merubah sikap seseorang apabila film tersebut memiliki makna, maksud dan tujuan yang bagus itu merupakan contoh atau pengingat di kehidupan sehari-hari kita, dan apabila suatu karya makna, maksud dan tujuannya hanya meniru-niru adegan atau kebiasan di luar negeri yang bukan budaya Indonesia contoh sinetron di berbagai tv swasta yang bisa dikatakan tidak mendidik dan jauh dari budaya Indonesia bahkan terkadang sinetron tersebut tidak sesuai untuk ditonton semua umur. Karena sebuah karya film yang berkualitas menurutku  yakni yang tidak mudah ditebak, bahasa yang mudah dimengerti dan terselubung makna yang baik dan biasa diambil dari kehidupan sehari-hari kita atau apa yang kita pikirkan dan ingin di aspirasikan melalui film dan bisa pula cerita inspirasi dari orang yang terkemuka di dunia dan diadopsi sesuai selera masyarakat Indonesia dan budaya Indonesia.  Komunitas film adalah salah satu kegiatan yang positif , banyak hal yang akan kita dapatkan dengan tujuan apa yang kita inginkan di masing-masing pribadi. Karena dengan belajar dan menghargai orang lain kita akan tumbuh hidup dengan rasa percaya diri dan percaya akan kemampuan orang lain untuk bekerjasama dalam tim produksi film, mungkin banyak yang menyepelehkan hal kecil tersebut tapi itu yang namanya tim bukannya mencela dan mencaci maki tapi bangun semangatnya. SEMOGA AKAN ADA KOMUNITAS FILM DI JOMBANG dan mungkin ini  mimpi serta harapanku atau anak Jombang yang lain. 


Oleh:  Muhammad Sidqi Irsyadi 

Jumat, 22 April 2016

Maaf Bumi, Aku Tidak Mengingatmu

 
Sumber: Google

Aku tidak pernah ingat. Tetapi kata mereka, pada awalnya aku hanyalah perpaduan antara tulang, daging, darah, dan organ-organ penting yang menakjubkan. Kata mereka pula selama sembilan bulan aku berada dalam tempat paling nyaman dan aman: rahim ibu. Aku tidak ingat bagaimana rasanya ketika keluar dari sana. Tetapi jam dan tanggal itu telah ditetapkan sebagai hari kelahiranku, sekaligus waktu dimana untuk pertama kalinya aku berkenalan denganmu: Bumi.

Mungkin aku pelupa. Tapi aku benar-benar tidak ingat bagaimana rasanya tinggal di Bumi untuk pertama kali. Mungkin Bumi terasa hangat, mengingat ibuku langsung mendekapku untuk memberi air susu. Mungkin juga Bumi terasa terang, karena pencahayaan kamar bersalin rumah sakit yang seringkali menyilaukan. Apapun itu aku tak ingat. Tapi mungkin pada awalnya, Bumi terasa menyenangkan.

Aku mulai berkenalan dengan Bumi lewat merasakannya satu-satu: saat aku belajar merangkak dan berjalan di tanah; saat aku bermain membuat masakan dari pohon pisang dan tanaman sekitar; saat aku merasakan sendiri berlari dan basah kuyup ketika bermain di tengah hujan; juga ketika diam-diam aku sering curi-curi pandang dengan bulan bintang ketika malam. Kala itu otak kecilku mungkin tidak tahu apa-apa. Tapi aku merasai sendiri dengan seluruh indraku. Tempat bermain yang menyenangkan: Bumi.

Usialah yang kemudian membawaku ke bangku sekolah. Di sana aku banyak mendengar cerita tentang Bumi. Bagaimana bentuknya, apa komposisinya, apa material yang terkandung di dalamnya, siapa saja yang hidup di atasnya, dan berbagai cerita lain yang sebagian besar belum aku lihat dengan mataku sendiri. Semua cerita itu kemudian menjadi materi hapalan untuk kepentingan ujian kelas, atau hal akademik lainnya. Aku menjadi tahu tentang Bumi. Hanya sekedar tahu. Tidak mengenalnya, ataupun merasainya lagi.

Kemudian waktu membawaku melesat dengan berbagai hal asyik lain. Sehingga aku lupa bertanya, bagaimana kabar Bumi? Temanku semakin banyak, aku bertambah tinggi, sekolahku semakin tinggi. Tapi tidak pernah terpikirkan olehku, bagaimana keadaan Bumi?
Lagi-lagi waktu berperan sebagai penyadar orang-orang lupa sepertiku. Semua mulai menyadari bahwa dirimu, Bumi, sedang tidak baik-baik saja. Kamu demam. Suhumu meningkat. Sehingga es di kedua kutupmu mulai mencair. Badanmu panas. Karena lapisan ozonmu bolong disana-sini, menipis. Rutinitasmu menjadi berubah, Bumi. Jika dulu aku hapal benar bahwa musim hujan akan terjadi di bulan Oktober sampai Maret dan musim kemarau di bulan April sampai September, sekarang belum tentu. Hujan dan kemaraumu kini datang lebih lambat, atau kadang lebih cepat, tidak tepat waktu.

Aku cukup sadar, Bumi, sakitmu bukan tanpa alasan. Demam yang kau alami bukan karena peristiwa satu malam. Melainkan karena aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir. Buktinya, para manusia sepertiku baru mengetahui bahwa kami menciptakan pulau baru di Samudera Pasifik. Pulau itu adalah tempat sampah plastik raksasa yang mengapung di tengah laut. Suatu akumulasi sampah dari penduduk Bumi yang acuh tentang kebersihan. Dan lihatlah, lautmu yang kaya ikan menambah kekayaan baru: sampah.

Aku suka makan daging. Tanpa aku sadar bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar (18%)[1]. Hampir seperlima dari penyebab kenaikan suhumu ternyata akibat dari berkembang pesatnya industri peternakan karena animo manusia yang besar terhadap daging. Bayangkan! Jumlah ini bahkan lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca dari seluruh alat transportasi di seluruh dunia yang hanya 13%! Ditambah lagi sektor peternakan menyumbang 9% karbon dioksida, 37% gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka waktu 20 tahun dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65% dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2).[2] Tidak cukup itu, peternakan kini juga telah menggunakan tiga puluh persen dari total lahanmu, belum ditambah lahan untuk menanam makanan ternak. Bahkan lebih dari separuh bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. Kata UNEP (United Nations Environment Program) pula, pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2.[3] Oh Bumi, aku berharap bisa menjadi vegetarian!

Bumi, suatu ketika aku membaca:

“Manusia berbagi 63% kesamaan gen dengan Protozoa, 66% kesamaan dengan gen Jagung, 75% dengan Cacing. Dengan sesama kera-kera besar, perbedaan kita tidak lebih dari tiga persen. Kita berbagi 97% gen yang sama dengan orangutan. Namun, sisa tiga persen itu telah menjadikan pemusnah spesiesnya. Manusia menjadi predator nomor satu di planet ini karena segelintir saja gen berbeda.”[4]

Bisa kita lihat? Bisakah membayangkan betapa malunya aku sebagai spesies manusia yang dengan egoisnya merusak Bumi? Padahal manusia hanya salah satu jenis dari berbagai jenis makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Tapi dalam keogeisannya, ketidakpeduliannya, dan kesombongannya, manusia telah menjadi aktor utama yang paling bertanggung jawab dengan kerusakan Bumi. Untuk mengejar kesenangan hidupnya, manusia membabi buta membakar hutan, menutup area persawahan, memburu hewan hingga punah. Manusia berubah menjadi monster yang menyeramkan untuk makhluk hidup lain.

Memang manusia makhluk pelupa. Ia tidak ingat saat pertama kali ia diluncurkan ke Bumi dengan tidak membawa apa-apa, telanjang. Tapi Bumi memberinya banyak: tempat, air, udara, semua materi untuk melangsungkan hidup. Tapi anehnya, manusia juga yang merusak tanah, air, udara, dan segala sesuatu yang menghidupinya itu. Karena keserakahannya, hutan dialih-fungsikan sebagai pengeruk kekayaan; orangutan, gajah, harimau, dan binatang lainnya terusir dari habitatnya sendiri. Gedung pencakar langit dibangun dimana-mana. Tanah tercemar, cadangan air tanah menipis, udara penuh polusi.

Sumber: Google


Jangan terkejut ketika mengetahui kini jarang sekali ada sungai yang bersih untuk bermain anak-anak seperti dulu. Jangan terkejut ketika banjir. Lha wong tanahnya ditanami beton gitu, gimana airnya mau meresap? Juga jangan terkejut jika mungkin saja nanti tidak ada udara untuk bernapas. Karena lapisan atmosfer yang terus menipis dan pohon sebagai penyuplay oksigen terus ditebas. Jangan terkejut, wahai manusia, jika mungkin suatu saat nanti hanya spesiesmulah yang tinggal sendiri di Bumi. Itukah yang kita inginkan?

Bumi sedang sakit, kita semua tahu itu. Tidakkah kita ingin berbuat sesuatu? Apa selain pelupa, manusia juga tidak tahu caranya berterimakasih? Mari kita berhenti untuk tidak peduli kepada Bumi. Mari kita mengingat Bumi. Mari kita bergerak memperbaiki Bumi. Mari mulai dengan hal-hal kecil seperti membuang dan mengolah sampah secara tepat, menanam pohon, mengurang konsumsi daging, menghemat energi, mengurangi aktivitas yang dapat mencemari air, udara, tanah, dan lain sebagainya. Tidak perlu menunggu komando orang lain. Bumi sejak awal selalu berbaik hati memberi kita tempat untuk tumbuh dan berkembang hingga seperti saat ini. Tidakkah itu menggerakkan hatimu untuk menjaga Bumi? Paling tidak untuk mempertahankan kelangsungan tempat hidupmu? Dan sepertihalnya kita yang tidak mau diusik, mari kita berhenti merebut suaka makhluk hidup lain.

Aku yakin Tuhan tidak memberi manusia akal untuk menyombongkan diri dari makhluk lain. Aku yakin Tuhan tidak memberi manusia akal untuk membunuh dan merusak yang lain. Mari menjadi lebih bijak. Mari membuat Bumi kembali menyenangkan seperti pertama kali kita mengenalnya.


Oleh: Arie Eka Junia




[1] www.perubahaniklim.net/penyebab-utama-perubahan-iklim.htm diunduh pada 23 April 2016 pukul 09.00
[2] Ibid.,
[4] Dee Lestari, Supernova:Partikel, Yogyakarta, Bentang Pustaka, hlm. 227

Senin, 25 Januari 2016

Jombang Friendly

Senam bersama Ibu-ibu Pemkab Jombang
Source: PDD AMJ

Kesehatan merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan. Dengan kesehatan yang baik, setiap orang akan mampu untuk mengoptimalkan aktivitasnya. Dalam masyarakat yang sehat, akan memunculkan generasi yang tangguh dan gigih untuk meraih impian. Telah banyak orang yang mengetahui bahwa menjaga kesehatan itu penting. Namun tidak semua orang melakukan upaya untuk menjaga kesehatan dirinya.


This is some of us
Source: PDD AMJ
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa merupakan salah satu kelompok usia yang perlu untuk memahami pentingnya kesehatan. Sebab dengan generasi muda yang sehat, terdapat banyak hal yang mampu dilakukan olehnya. Tentunya sebagai agent of change, para anak muda membutuhkan tubuh yang sehat untuk melakukan perubahan. Untuk menjadi orang yang cerdas dengan prestasi yang gemilang pula, kesehatan yang baik akan sedikit banyak mempengaruhinya. Dan yang paling penting, kesehatan memiliki andil dalam pertumbuhan dan perkembangannya di segala bidang.


Photobooth
Source: PDD AMJ

Berangkat dari pemikiran tersebut, Komunitas Aksi Muda Jombang kemudian berinisiatif untuk mengadakan kegiatan sebagai upaya promotif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut bernama “Jombang Friendly”. Nama tersebut dipilih karena kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Jombang mampu merasakan kotanya senyaman mungkin. Tema yang diangkat dalam kegiatan Jombang Friendly ini adalah “Sehat dan Peduli”. Sedangkan motto kegiatan ini adalah “Sabegja-begjane Wong Kang Lali, Luwih Begja Wong Kang Sehat Lan Peduli”. Serangkaian kegiatan dalam acara Jombang Friendly ini meliputi kegiatan senam bersama, donor darah, pembagian susu dan masker yang dilakukan di Car Fee Day Jalan Wahid Hasyim pada 24 Januari 2016 silam.

Selesai senam, foto dulu
Source: PDD AMJ
Acara dibuka pada pukul 06.00 dengan senam bersama. Kegiatan senam tersebut dipimpin oleh instruktur senam dan ibu-ibu lain yang setiap minggu mengikuti program senam dari Pemkab Jombang. Para anggota Komunitas Aksi Muda Jombang pun mengikuti senam dengan penuh semangat. Harapanny,a masyarakat yang melihat, terutama generasi mudanya, dapat termotivasi untuk selalu menjaga kesehatannya dengan berolahraga.

Games dan dapet hadiah... yeay
Source: PDD AMJ
Setelah kegiatan senam sehat usai, panitia Jombang Friendly pun kemudian membagikan susu kedelai gratis kepada para pengunjung CFD. Sebanyak 250 susu kami bagikan untuk ikut menyemarakkan peringatan Hari Gizi yang jatuh pada hari esoknya atau tanggal 25 Januari. Selain itu, kami juga membagikan 200 masker dengan tujuan untuk mengkampanyekan agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatan paru-parunya. Seperti yang kita ketahui bersama, polusi udara telah terjadi dimana-mana sehingga pengabaian terhadap apa yang kita hirup bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

Bagi-bagi susu gratis di Car Free Day
Source: PDD AMJ

Tidak hanya kegiatan kampanye dengan bagi susu dan masker, acara Jombang Friendly ini pun semakin meriah dengan pembagian minidoorprize kepada anak-anak yang berpartisipasi. Selain itu, terdapat pula pothobooth yang dapat digunakan oleh pengunjung CFD untuk berfoto dengan berbagai aksesoris yang telah panitia sediakan. Sehinggan secara garis besar, acara Jombang Friendly ini dapat dikatakan meriah dan mampu menyedot perhatian pengunjung CFD.

Bagi-bagi masker dan sosialisasi hidup sehat
Source: PDD AMJ

Tidak terasa waktu berjalan di pukul 09.00 dimana kegiatan Jombang Friendly ditutup. Namun, aksi kami tidak berhenti sampai di sini. Setelah panitia istirahat dan berbincang-bincang sejenak, pada pukul 10.00 kami lalu meluncur ke Desa Kepuh Kecamatan Mojowarno. Maksud kedatangan kami kesana adalah untuk berbagi dengan anak-anak di Desa Kepuh tersebut sebagai kelanjutan rangkaian acara Jombang Friendly. Disana kami tidak hanya membagikan bingkisan susu dan kue, melainkan juga melakukan sosialisasi sederhana kepada anak-anak mengenai menjaga kesehatan sehari-hari. Kedatangan kami disambut hangat, baik oleh Ibu Kepala Dusun, warga masyarakat, maupun anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan kami. Acara pun berlangsung meriah, apalagi pada saat pembagian minidoorprize kepada adik-adik yang berani menjawab pertanyaan. Pukul 12.00 lebih acara pun ditutup dan panitia kembali ke kota Jombang.

Bagi-bagi susu gratis di Mojoagung
Source: PDD AMJ

Pada hari itu, 24 Januari 2016, segenap anggota Komunitas Aksi Muda Jombang telah melewati sebuah pengalaman yang berharga. Banyak sekali perjuangan, pelajaran, kesan maupun pesan yang diambil dalam acara ini. Sebagai komunitas yang anggotanya menempuh studi di tempat yang berbeda-beda membuat acara seperti ini menjadi perekat tersendiri bagi para anggotanya. Kami, Komunitas Aksi Muda Jombang tidak akan berhenti melakukan aksi nyata yang bisa kami lakukan demi kebaikan bersama. Semoga seluruh masyarakat Jombang yang terlibat dalam acara Jombang Friendly ini juga dapat memetik hal positif dari acara sederhana ini.

Kegiatan ini didukung oleh Indosat Oredoo, RCTV, PMI Jombang, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang dan Radio Suara Jombang. Terima kasih... :D


Keep healthy!

Dare to Share!



Author: Arie Eka Junia

Kamis, 21 Januari 2016

Siapa Bilang Pemuda Jaman Sekarang "Merosot"? #2


Source: Google


Ku tulis ini untuk semua pemuda kebanggaan bangsa yang bersusah payah, tersenyum dalam lelah, berusaha mewujudkan mimpi-mimpi yang awalnya sederhana ternyata menjadi luar biasa. Teruntuk orang-orang diluar sana yang bermata sinis kepada generasi terkini. Aku berdiri paling depan untuk meneriakkan betapa masih banyak nya orang muda yang berjuang dengan upaya mereka masing-masing. Pikiran, tenaga, harta dan waktu mereka sumbangkan secara sukarela meski tiada apa-apa yang bisa mereka bawa pulang kecuali pengalaman yang sangat berharga. Ya, pemburu pengalaman, itulah sebutan yang tersirat untuk mereka, namun sesungguhnya sejuta tinta mereka torehkan membentuk sebuah paragraf yang terkenang, bermanfaat walaupun mungkin tidak hari ini.

Untuk kalian semua pemuda kebanggaan bangsa. Ada yang memilih turun ke jalan ketika regulasi pemerintah tak sesuai dengan keinginan rakyatnya. Berlelah ria ditengah kicauan kata-kata "untuk apa? Pulanglah saja". Ada juga yang memilih tersenyum dalam lelah dan ketenangan. Berjalan senyap tak bersuara, namun satu persatu batu tersusun menjadi tangga-tangga yang bisa di naiki mereka yang sebelumnya tak memiliki. Ada juga yang berkelana membawa merah putih di hatinya. Mengenalkan pada halaman tetangga bahwa "Negara ku Luar Biasa". Menjadi diplomat tak terlihat, begitu tulus dan loyal membangun kebaikan meski kadang, lagi-lagi masih tak terlihat keberadaannya, tak dianggap adanya. Biasa saja. Hanya sebagian kecil yang merasakan usaha kerasnya.

Istirahatlah sejenak bila engkau merasa lelah wahai generasi terkini yang sering dihujani sejuta opini. Usaplah keringatmu yang mengucur tanpa terasa disela-sela senyuman dan tawa tulus mu yang terlepas seakan melepas semua beban yang ada dalam dirimu. Ibu-Ibu di Indonesia masih melahirkan pahlawan dan kalian lah pahlawan-pahlawan masa kini. Kalian yang terus berusaha ingin membantu orang lain walaupun sebenarnya diri kalian sendiri masih terseok-seok dalam berjalan, masih bergetar berdiri di atas dua kaki sendiri.

Generasi Indonesia masa kini menjulang semangat tinggi. Saling bersinergi menepis segala pandang negatif dengan tindakan-tindakan optimis. Biarkan, meski tiada lagi sebutan pahlawan untuk dirimu. Biarkan, meski dirimu bukanlah pejabat atau penyambung lidah rakyat yang di elu-elu. Sungguh kemuliaan hati ada pada dirimu wahai kawan-kawan ku generasi muda kebanggaan bangsa. Tetaplah berada di jalanmu, jalan yang kau yakini dengan penuh semangat optimis dan senyum ketulusan yang tak bisa engkau buat-buat. Tuhan selalu ada bersama mereka yang yakin dan mau membantu sesama.

Salam Aksi Muda Jombang!


-Lintang Corina-

What’s going on with Ijo-Abang ?


            I love this town so much like I love the people indeed. Well, because my families, friends, and my beloved one stayed in this calm place. Even I live in another place now I always miss to stay one more night again. It’s not a very big one, but it’s quite enough to  record and save my full version story for about 20 years. This is my lovely town since I realize that life is hard. As hard till you have to face another real life and go far away from your savety zone. People call it ‘The Heart of East Java’, yeah I do agree with them. A town which have nickname ‘The City of Tolerance’ or ‘Kota Santri’ should be so Friendly and Religious as its tourism catchword. Jombang, a peace of place where my life is started and maybe ended. Okay, so what’s the connection between Jombang and Ijo-Abang?. All right in this occasion I wanna share a little bit information behind Ijo and Abang.



 
            
Historically, Ijo and Abang comes from word Ijo=green and Abang=red. Shortly, green here means prosperity, clarity, and loyality unto God. Whereas red is bravery, dynamic and critical. But people who live in Jombang, they have their own purpose of green and red. For them, green represent santri’s culture, religionist, and Islamic coastal society. While red represent abangan’s society with nationalist understanding and  hinterland and also society which have Mataraman or Kejawen background. Well, the combination of two colour between grenn and red compose a new word called Jombang-a little town in the middle of East Java. Beside this history, there is a story tells that the word Jombang also comes from a legend from its society. The story involve two main character, Kebo Kicak and Surantanu.


            Kebo Kicak is a knight and courageous person. He’s looking for his father who lives in Mojopahit. His name is Patih Pangulang Jagad. But his father gives a requirement to Kebo Kicak that he has to fight with Bajul Ijo. Shortly, Kebo Kicak become the winner and he’s given power to lead west region. His ambition to be the one and only leader makes him do anyting to get high position. Till one day he is fighting with his brother named Surantanu. They both forces to get Pusaka Banteng with a great fight. When they’re getting fight there is light green and red between them. The mixing of this colour appears Jombang which now become a great town.
            No matter how people talk about this place, I’m blessed and so grateful that I was born in this place.



Ringin contong’s picture, the icon of Jombang

Red | Khikmah

Selasa, 12 Januari 2016

Info Jombang Friendly

Hallo warga Jombang, masih inget kan kalo Komunitas Aksi Muda Jombang bakalan ikut ngeramein CFD Minggu besok di acara kita yang namanya Jombang Friendly  :D :D

Tanggal : 24 Januari 2014
Waktu : 06.00 - selesai
Tempat : Depan PWI (Area CFD)

Ada apa aja si di acara ini? Penting nggak dateng?
Penting banget dong !
1. Donor Darah bareng PMI
2. Senam bareng
3. Bagi Susu GRATIS
4. Bagi Masker GRATIS
5. DOORPRIZE cantik

Nyesel banget deh kalo nggak ikut !!!
Kami tunggu kedatangan dulur-dulur semua yaa !! :D :D




Jumat, 01 Januari 2016

Puisi Lentera Aksara by AMJ



Berjalan di sebuah lorong yang gelap
Dindingnya berpola, namun tak terbaca
Lentera terang terlihat datang
Berwujud ketulusan, kesabaran
Perjuangan, keikhlasan, berselimut ilmu
Tunjukkan cara membaca pola dalam gèlap
Mencerahkan makna hingga berguna
Pahlawan tanpa tanda jasa
Begitulah banyak orang menyebutnya
Diperingati selalu setiap tahun
Meski ada hati tulus yang tak terjangkau, disana
Meski ada hitam yang terlalu tertawa
Semoga ilmu menjadi penyelamat sang empu
Terukir sejati prasasti terima kasih
Hanya yang Maha Pengasih yang memiliki balasan paling pantas
Untuk sejuta inspirasi yang mencerahkan

"Guru bak pelita... Penerang dalam gulita. Jasamu tiada tara"

Source: Google



-Lintang Corina-

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *