OPEN RECRUITMENT!!! Klik "Recruitment"

Rabu, 23 Agustus 2017

Pemuda Memaknai Hari Merdeka

Credit by Aprilia Wahyuni : “Indonesia Kerja Bersama”

Tanggal 17 Agustus merupakan tanggal penting bagi bangsa Indonesia. Sejak tahun 1945, bangsa Indonesia memiliki sejarah menjadi negara merdeka. Ya, saat itu, tepatnya pada tangga 17 Agustus 1945, merupakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga, pada tahun 2017 ini, bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan ke-72. Pada tahun ini, slogan yang dikumandangkan adalah “Indonesia Kerja Bersama”. Slogan ini menonjolkan asas kegotongroyongan dalam membangun negara Indonesia menjadi lebih baik.

Bagi bangsa Indonesia, momen kemerdekaan akan dipahami sebagai sebuah gerbang kebebasan Bangsa Indonesia untuk memiliki, mengelola, dan mengembangkan negaranya secara otonom penuh. Kemudian, selanjutnya adalah generasi penerus bangsa lah yang berperan aktif untuk berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal positif yang mengharumkan bangsa dan bendera merah putih. Berbagai kegiatan dari berbagai kalangan pun diadakan untuk menyemarakkan momen kemerdekaan dengan suasana suka cita. Misalnya upacara bendera, memasang Bendera Merah Putih di depan rumah, lomba-lomba di masyarakat maupun instansi, tasyakuran, dan juga jalan sehat.

Aksi Muda Jombang yang beranggotakan pemuda tangguh Jombang pun tidak ketinggalan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan positifnya. Bagi mereka, momen kemerdekaan memiliki arti tersendiri. Berikut ini merupakan pemaparan beberapa anggota tentang makna hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang disampaikan kepada penulis:

“Bisa bebas mengekspresikan diri dan menggapai mimpi” –Puji Rahayu
“Tak terbelenggu, Maju, dan Jaya” -Hani Maulidah
“Bukan berarti bebas penjajahan, bukan berarti berhenti berperang, tapi terus berjuang bersama dengan kemampuannya masing-masing untuk mereka yang tidak percaya akan sebuah kemerdekaan, maka buktikan.” -Sidqi Irsyadi

“Merdeka itu membebaskan pikiran yang terlalu idealis hingga terlihat seperti perfectionist yang memaksakan kehendak. Membebaskan pikiran yang terlalu "Batu" dalam menerima masukan dan pendapat orang lain. Belajar lebih legowo dan tidak kaku.” -Hasbiyya

“Bagiku, kemerdekaan adalah kita bisa 'tidak' untuk hal yg tidak bisa kita lakukan.” -Khikmah Alulya

“Kemerdekaan itu kebersamaan. Bisa menyaksikan perayaan kemerdekaan di kampung itu adalah kemerdekaan bagiku. Kelap-kelip lampu, karnaval, gerak jalan, lomba sederhana, bendera di sepanjang jalan, hingga doa bersama di malam 17 agustus adalah kemerdekaan tersendiri bagi anak rantau kayak saya hehe” - Ayyuni

Kaitannya dengan visi pemuda di masa depan, dibutuhkan mimpi yang harus diwujudkan sebagai tolok ukur pencapaian. Setiap orang pasti memiliki mimpinya, baik untuk dirinya sendiri, orang lain, maupun untuk negara Indonesia. Khususnya untuk negara Indonesia, berikut ini merupakan untaian mimpi-mimpi indah anggota AMJ yang disampaikan kepada penulis:

“Indonesia menjadi negara dengan rata2 tingkat membaca minimal 1 buku per bulan. Karena menurut data yg aku pernah baca.. indonesia baru sampai 2 halaman” Puji Rahayu

“Indonesia menjadi negara yang maju di pendidikan, perekonomian, maritim dll dan mengaplikasikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka” – Hani Maulida

“Para pemuda mampu memanfaatkan bonus demografi penduduk untuk aksi yang aktif, tidak melupakan yang tua karena mereka wajib mengarahkan serta mengajarkan arti produktifitas secara positif.” - Sidqi Irsyadi

“Indonesia memiliki warga negara yang berfikir cerdas dan mampu mengatur emosinya” –Hasbiyya

“Indonesia menjadi negara yg paling ditunggu kontribusinya dalam segala bidang skala internasional” –Khikmah Alulya

“Buat Indonesia? Banyak banget. Kalau buat Jombang aja gimana? Indonesia sendiri sedang bergerak ke arah yang lebih baik. Sudah banyak orang-orang terbaik di bidangnya yang mengisi tempatnya masing-masing. Tapi Jombang masih jauh. Mimpiku buat Indonesia sedang berjalan, tapi mimpiku buat Jombang masih sangat jauh. Aku bermimpi Jombang bisa jadi Kabupaten yang bisa membuat rakyatnya sejahtera. Bisa makan bergizi, bisa periksa kesehatan secara rutin, bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik, bisa kuliah di universitas yang baik, bisa sadar akan politik, bisa berpartisipasi pada setiap urusan pemerintah. Intinya bisa memikirkan hal-hal lain di luar urusan perut. Semoga saja” -Ayyuni

Dan kaitannya dengan bagaimana mengisi dan melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia, berikut ini adalah hal-hal yang selayaknya dilakukan para pemuda Indonesia sesuai opini yang disampaikan anggota AMJ kepada penulis:

 “Lakuin kegiatan yg positif sebaik mungkin. jadi pribadi yg terbaik, sehingga bisa mempengaruhi lainnya. 😁” –Puji Rahayu
Berkarya tanpa batas dan bermoral” Hani Maulida

“Protes perlu tapi secukupnya, perbanyak aksi dan tindakan nyata.” - Sidqi Irsyadi

“Banyak pemuda yang ingin di-hargai, di-dengar, di-hormati, dan di- di- yang lain. Kenapa selalu ingin di-? Kenapa tidak mulai me-? Me-nghargai, me-ndengar, me-nghormati. Kontribusi dimulai dari me- tanpa pamrih untuk di- yang otomatis mengikuti, pada bidang masing-masing pemuda indonesia.” – Hasbiyya

“Kontribusi nyata pemuda adalah berprinsip. Dengan prinsip dan belajar sungguh2 maka secara tidak langsung mereka berkontribusi untuk ibu pertiwi.” – Khikmah Alulya

“Kontribusi bisa dalam hal apapun. Kontribusi tidak harus selalu dalam hal pengabdian. Asal turut mendukung pada Indonesia (atau daerah masing-masing) yang lebih baik, sekecil apapun, itu kontribusi menurutku. Setiap pemuda dapat berpartisipasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karena semua diciptakan sesuai porsinya masing-masing. Hehe” – Ayyuni

Jadi, apa makna merdeka bagi kalian? Dan langkah apa yang akan kalian lakukan sebagai aksi nyata memperbaiki negara Indonesia? Mari menjadi renungan kita masing-masing dan mari memulai langkah mewujudkan negara Indonesia yang lebih baik! Salam Merdeka! Salam Aksi Muda Jombang! Mari berkarya!


(By: Yunisa Sholikhati)

Selasa, 04 April 2017

Review Buku Keajaiban Belajar, Penulis: Yunsirno



  




Judul Buku                              :Keajaiban Belajar
Penulis                                     :Yunsirno
ISBN                                        :978602966840
Penerbit                                   :Pustaka Jenius Publising
Editor /Penyelaras Kata            :Tim Jenius
Desain cover dan Tata Letak   :Tim Jenius
Tanggal Terbit              :Cetakan Pertama: Maret 2010
Cetakan kelima: September 2012
Tebal                                       :178 halaman

Apa respon anda ketika mendengar kata belajar? Perasaan apa yang terlintas dalam fikiran anda? Dan pernahkah berfikir “ buat apakah belajar begini?” atau setelah belajar yang menurut anda sudah maksimal “kok hasilnya begini saja?” Pernahkah melihat fenomena ketika bel pulang sekolah berbunyi terbesit rasa bahagia seperti terlepas dari belenggu? Seringkah berfikir apakah yang mendorong kita faham akan ilmu? atau merasa baru saja mempelajari sesuatu hal kok cepat sekali lupa?

Mengapa dikatakan Beauty of Learning? Apalagi kalau bukan indah. Kunci termahal di dunia ada ditangan manusia yaitu ilmu. Tanpa adanya ilmu maka tiada istilah belajar. Orang berilmu karena menyadari akan keindahan belajar. Tuhan mengangkat derajat seorang manusia karena ilmunya. Dalam Islam dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membawa kita ke zaman yang terang-benderang, mengapa? Karena adanya ilmu. Lalu pernahkah berfikir mengapa Yahudi sangat berjaya dan menguasai aset-aset dunia? Jawabannya karena mereka pintar. Bahkan Al-Quran mengakuinya dalam QS. Yunus: 93 ”Dan sungguh, Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezeki yang baik” begitu juga ayat suci agama lain pun sudah menegaskannya. Apa buktinya? Nokia, semua perfilman Holywood, majalah-majalah Times, Newaweek, New York Post, kerajaan bisnis Disney, General electric, Caltex, Exxon,Warner & Bross, Unilever, Cola-cola, CNN, BBC sampai Google, Yahoo bahkan Facebook dan masih banyak lagi adalah hasil karya dan milik para Yahudi. Bagaimana bisa sejenius ini?

Bisa dibilang keberhasilan itu ada ilmunya. Dan ilmu itu didapat bukan dengan cuma-cuma. Dalam belajar guna mendapatkan ilmu ada metode, cara dan gaya belajar tertentu. Pertanyaannya apakah anda benar-benar sudah menemukannya? Bahkan orang Yahudi bisa sepintar itu karena ada gaya hidup dan strategi dalam hidupnya. Fakta ini berdasarkan penelitian Dr. Stephen Carr Leon yang dilakukan selama 8 tahun lamaya. Misalnya Yahudi tidak akan memakan kepala ikan karena didalamnya ada kandungan kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kecerdasan otak, menghindari makan makanan laut dan daging bersamaan, tidak memakan buah sesudah karbohidrat, menghindari rokok karena kandungan nikotin dapat merusak sel utama otak manusia dan melekat pada gen sehingga menyebabkan keturunannya bodoh. Dan masih banyak rahasia belajar lainnya yang akan dikupas oleh buku ini.

Buku ini adalah tetrabook ber-genre motivasi yang inspiratif dan sangat layak untuk menjadi bahan bacaan anda. Tetrabook adalah 4 hal dalam 1 buku atau yang kita sebut 4in one. Oleh karenanya buku ini layak disebut paket complit. Empat hal ini tidak bisa dipisahkan untuk menuju hasil belajar yang sempurna. Buku ini membahas mulai dari kiat-kiat motivasi yang penting untuk membangunkan motivasi pembaca yang telah tertidur lama sebelumnya. Dilanjutkan dengan kiat-kiat sukses dalam makna yang hakiki. Dihubungkan dengan langkah belajar efektif, karena untuk menuju sukses perlu mengetahui bagaimana belajar yang efektif. Bab terakhir adalah langkah mengajar yang tak terlupakan supaya ilmu atau kebaikan tetap mengalir dengan sempurna. Dalam hal ini pembaca akan dipuaskan dengan semua hal tentang belajar, lupa waktu jika telah membaca buku ini karena sangat menarik dan membuat pembaca berdecap terkesan sera lirih berucap “Oh iya benar banget nih buku” atau “buku ini tau kehidupan sebenarnya”.

Tetrabook ini mempunyai logo cover dan desain warna yang menarik yaitu bergambar tangan menengadah ke atas yang mempersembahkan bumi. Layout cover memang mendukung pada judul bukunya bahwa kunci dunia adalah ilmu yang ada di tangan manusia. Buku yang tidak tebal dan isi buku yang bagus, buku ini layak dibaca oleh masyarakat umum berbagai profesi baik seorang akademisi, orang tua ataupun para pelajar. Buku ini menggunakan bahasa yang sangat mudah difahami, memiliki diksi pembangkit motivasi pembacanya untuk belajar dan mengetahui apa sebenarnya hakikat serta esensi dalam learning. Kualitas kertas cover yang digunakan telah sesuai standar kertas cover buku pada umumnya. Ukuran tulisan yang tidak terlalu besar dan lebih bagus lagi jika ukuran tulisan dinaikkan satu angka untuk perbaikan.


Apabila respon anda ketika mendengar kata belajar terkategori ekspresi sedih maka anda ada dijalur yang salah dan wajib mencari apa yang ganjal dalam diri anda. Apabila respon anda terkategori hal yang bahagia maka anda ada di jalur yang benar. Fenomena rasa bahagia ketika para pelajar pulang sekolah atau ujian telah usai seakan-akan baru terlepas dari belenggu abadi, maka disinilah perlunya mengetahui apa makna belajar, bagaimana teknik belajar sesungguhnya, dan apa tujuan utama belajar. Supaya merasakan kesuksesan belajar kuncinya adalah temukan tujuan utama dari menuuntut ilmu, metode, cara dan gaya belajar. Apabila tujuan, metode, cara dan gaya belajar sudah ditemukan dan diterapkan maka ilmu itu akan menempel pada diri dan semangat belajar pun akan membara. Hal penting lainnya adalah metode, cara dan gaya belajar setiap orang itu berbeda-beda.

Selasa, 21 Maret 2017

What’s Your Favourite Book(s)? It’s Mine!

Berbicara mengenai buku favorit, tentu ada daftar panjang buku-buku yang sangat saya favoritkan. Membaca buku, bagi saya secara pribadi, bukan hanya sebatas aktivitas membaca rangkaian kata untuk menambah pengetahuan. Namun juga sekaligus aktivitas memahami nilai/ tujuan/ moral value yang dapat saya gunakan untuk melihat segala sesuatu di kehidupan ini dengan perspektif yang berbeda.

Fiksi atau non fiksi? Lebih seringnya saya suka membaca buku fiksi. Cerita fiktif dalam buku fiksi bisa membangun imajinasi liar di kepala saya. Namun, akhir-akhir ini saya justru banyak melirik buku non-fiksi untuk dibaca. Karena mungkin saya baru menyadari bahwa buku non-fiksi menyuguhkan realita yang benar-benar terjadi, yang tidak kalah mengagetkan saya seperti bacaan fiksi.

Setelah saring-menyaring dengan penuh pertimbangan, inilah 3 buku yang meninggalkan kesan mendalam ketika saya membacanya. Dua diantaranya adalah buku fiksi dan satunya non fiksi. Here we go!
1.    Supernova 5: Gelombang (Karya Dewi Lestari)

Source: Wikipedia
Bagi orang yang sudah mengenal saya, tentu tak heran ketika saya menaruh Supernova di daftar buku favorit saya kali ini. Sungguh mohon dimaklumi, karena saya penggemar berat buku Supernova, dan karya-karya Dewi Lestari yang lain. Tapi mengapa Supernova yang ke-5? Apa specialnya? Well, I know maybe it’s hard to believe, but I love this book much because of Alfa Sagala! Semua seri Supernova sama mengagumkannya bagi saya. Namun, seri Gelombang ini, dimana kisah hidup Alfa dituturkan, yang paling menyemangati saya untuk tidak mudah menyerah dengan apapun.

Alfa Sagala adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di tanah Batak dalam keluarga yang sederhana namun orang tuanya memiliki impian yang tinggi untuk masa depan anak-anaknya. Dari kecil, hidup Alfa tidaklah mudah. Namun ia senang belajar lebih banyak dari yang lain. Banyak tragedi dalam hidupnya yang kemudian membawanya dan keluarga merantau ke Jakarta, serta kenekatannya untuk terbang ke New York. Perjuangan Alfa sebagai imigran gelap di New Yorklah yang menyedot kesalutan saya. Ia belajar lebih banyak untuk nilai yang sempurna, belajar aksen Amerika agar tidak dikenali sebagai pendatang, belajar berbagai bahasa lain agar bisa terhindar dari geng kriminal yang suka merampas uangnya, kerja part-time di beberapa tempat sekaligus, dan berani bermimpi.

Membaca kisah hidup Alfa, membuat saya merasa kerdil, tapi sekaligus diyakinkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berupaya semaksimal mungkin. Bagi saya, membaca novel ini seperti mengonsumsi vitamin penambah semangat untuk mengejar impian.

2.    Bumi Manusia (Karya Pramodya Ananta Toer)
Source: Kompasiana

Bukan sesuatu yang mengejutkan jika karya Pramodya menjadi favorit banyak orang. Penuturan cerita dengan bumbu sejarah membuat karya-karya Pramodya unik dan begitu diminati. Bumi Manusia merupakan novel pertama dari Tentalogi Pulau Buru. Saya jatuh cinta dengan novel ini bahkan hanya dengan membaca lembar pertama.

Novel ini bercerita tentang dua tokoh penting di mata saya. Tokoh penting pertama, sekaligus yang menjadi tokoh utama, bernama Minke. Ia seorang anak Bupati yang mampu bersekolah di sekolah milik Belanda. Pergaulannya dengan orang Belanda maupun Indo (peranakan Indonesia-Belanda) membuat cara berpakaian, berbicara, berperilaku, dan berpikir seperti Belanda. Namun, ia memiliki banyak keresahan mengenai keadaan pribumi, saudara setanah airnya. Tokoh penting ke dua adalah Nyai Ontosoroh. Ia adalah gundik dari Belanda totok yang telah sukses menjalankan perusahaan sehingga menjadi orang yang terpandang dan kaya raya. Selain itu, meskipun tetap menggunakan pakaian kebaya khas pribumi, cara berkata, berperilaku, dan wawasan Nyai Ontosoroh tidak kalah dengan orang Belanda. Sosok Nyai Ontosoroh ini sangat menggambarkan perempuan yang kuat, mandiri, pekerja keras, berprinsip, dan berpengetahuan. Nyai Ontosoroh seakan mematahkan bahwa walaupaun statusnya hanya gundik, dimana dalam masyarakat gundik selalu direndahkan, ia mampu mengatur dan menjalankan perusahaan sehingga semua kalangan tunduk dan segan padanya. Ia menjelma menjadi sosok pribumi dengan kepribadian Eropa.

Kakek Pramodya, dalam buku ini, menyajikan dengan apik situasi Indonesia ketika dijajah oleh Belanda melalui paparan kehidupan antara kaum pribumi, Indo, dan Belanda. Membaca novel ini seperti menyuntikkan rasa nasionalisme dalam dada saya. Namun sekaligus merasa tertampar di beberapa bagian ketika saya merefleksikan dengan pemikiran dan kontribusi saya kepada bangsa Indonesia saat ini. Satu kutipan yang saya sukai sekaligus saya tanamkan dalam diri adalah: “Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.”

3.    Thrive (Karya Arianna Huffington)
Source: Yuswohady.com


Ini adalah buku import pertama yang saya miliki, tapi bukan buku import pertama yang saya baca. Sekaligus, ini buku non fiksi (selain buku kuliah) pertama  saya yang berbahasa Inggris (bukan terjemahan). Saya tahu buku ini secara tidak sengaja di sosial media. Komentar dari Red Magazine di sampul depannyalah yang membuat saya tertarik untuk membeli dan menantikan 1,5 bulan kedatangan buku ini. “If you are feeling tired and fed up and wondering if there is more to life, now’s the time to read Thrive”

Awalnya saya penasaran karena banyak review yang berkata bahwa buku ini berisi tentang “how is woman to success”. Apalagi penulisnya Arianna, yang namanya telah masuk dalam jajaran “The World’s 100 Most Influential People” sekaligus pendiri Huffington Post. Saya pikir, buku ini akan berisi kiat-kiat maupun tips dan trik menjadi wanita sukses. Tapi ternyata salah besar.

Dalam buku ini, Arianna justru meyakinkan bahwa pencapaian yang diraihnya bukanlah sukses dalam hidup yang ia dambakan. Alih-alih mendapatkan resep sukses duniawi ala Arianna, ia justru mengajak untuk lebih care/aware/love with our self (body/ mind/ soul). Dapat dikatakan, Arianna sukses menjungkirbalikkan definisi sukses dalam hidup saya sekaligus membuat saya membentuk definisi sukses yang baru dan lebih komprehensif. Percayalah, hal-hal material (finansial, pencapaian, dll) tidak menjadi fokus dalam buku ini. Tetapi justru ada 4 pembahasan utama; Well-being, Wisdom, Wonder, dan Giving. Kesemuanya itu menitikberatkan pada kesejahteraan manusia secara holistik. Bagaimana menghindari dan menghadapi stress, mindfulness, istirahat yang berkualitas, dan lain sebagainya.

Sejujurnya, saya belum menamatkan membaca buku ini. Bukan terkendala bahasa karena bahasa Inggris yang Arianna gunakan sangat mudah dimengerti. Namun memang buku ini penuh data untuk membuktikan argumen yang dilontarkan, sekaligus buku ini penuh nilai-nilai kehidupan yang perlu saya pahami perlahan. Di bagian awal, buku ini memunculkan pertanyaan “What is good life?” dan di tengah memunculkan kutipan yang saya suka: “What is success? It is being able to go to bed each night with your soul at peace (Paulo Coelho)”

          Begitulah pemaparan tiga buku favorit saya. Tentu kesan yang saya dapatkan dari buku-buku tersebut sangat subjektif. Namun kesemuanya adalah buku yang berkualitas dari penulis keren idola saya. At last, what’s your favourite book(s)?

Penulis: Arie Eka Junia

Sabtu, 18 Februari 2017

AMJ Road to School, Kepoin ini !!!




Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. (Soekarno)
Tidak berlebihan kiranya ketika Presiden pertama Republik Indonesia mengatakan bahwa 10 pemuda dapat mengguncangkan dunia. Mark Zuckerberg, di usia 20 tahun, bersama beberapa temannya mendirikan situs jejaring Facebook yang kini menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Sebuah karya yang dibuat beberapa pemuda tersebut nyatanya mempunyai pengaruh besar dan cukup mengguncangkan dunia. Pendapat dari Bung Karno tersebut terbukti dan semakin menegaskan bahwa generasi muda memeliki peran yang penting, baik dalam lingkungan sekitarnya, negara, bahkan dunia.
Melihat generasi muda Indonesia masa kini, disamping telah sangat banyak memunculkan nama yang membanggakan, masih sangat banyak pula hal yang mengundang keprihatinan. Topik inilah yang muncul ketika Komunitas Aksi Muda Jombang mengadakan kegiatan Gathering untuk anggota-anggotanya pada Sabtu, 31 Desember 2016 lalu. Diskusi kami bergulir menyoroti generasi muda di Kabupaten Jombang. Menurut pengalaman pribadi anggota komunitas saat itu, ditemukan bebagai masalah yang menghambat perkembangan generasi muda yang lebih banyak terjadi di wilayah pinggir Kabupaten Jombang. Permasalahan tersebut kemudian digolongkan menjadi 3. (1) Permasalahan akademis, dimana generasi muda kurang akses informasi maupun motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, pemahaman mengenai keuntungan menempuh pendidikan tinggi bagi kehidupannya di masa mendatang juga masih rendah. (2) Kerja, dimana banyak lulusan SMA/SMK yang bekerja namun bekerja menjadi buruh kasar. Yang artinya, mereka mendapatkan resiko gaji rendah namun beban kerja tinggi. Biasanya pekerjaan tersebut juga tidak dapat membantu secara signifikan perbaikan perekonomian keluarga. (3) Nikah, dimana pernikahan muda ataupun pernikahan anak sangat sering terjadi apalagi karena faktor pergaulan bebas/ hamil di luar nikah. Ada banyak pula anak muda yang memang cepat-cepat dinikahkan oleh pihak keluarga untuk mengurangi beban keluarga tersebut.
Aksi adalah cara kami mewujudkan langsung ide/ gagasan/ pendapat yang telah terancang indah dalam benak. Karena itu, setelah menemukan 3 permasalahan pokok tersebut, kami lantas memutuskan untuk melakukan kegiatan yang kami beri judul “AMJ Road to School”. Kegiatan ini merupakan kegiatan kunjungan Komunitas Aksi Muda Jombang ke sekolah menengah atas di wilayah pinggir dari Kabupaten Jombang. Dalam kunjungan tersebut kami akan memberikan sosialisasi dengan materi;
1)      Sosialisasi akademik, berisi tentang pentingnya pendidikan, keuntungan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, informasi perkuliahan, informasi beasiswa, dan kehidupan mahasiswa. Karena seperti yang dikatakan Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”.
2)      Informasi non akademik (kerja/ wirausaha), berisi himbauan agar memiliki keterampilan/ mengembangkan bakat-minat agar mampu membuat lapangan kerja sendiri ataupun menjadi ahli dalam bidang tertentu.
3)      Nikah, berisi mengenai hal positif dan negatif dari pernikahan muda.
Kegiatan AMJ Road to School ini berlangsung dari tanggal 23 sampai 25 Januari 2017. Terdapat tiga sekolah menengah tinggi yang kami kunjungi, yaitu SMA PGRI Kesemben di Kec. Kesamben, SMA Darul Ulum Tapen di Kec. Kudu, dan MA Darul ‘Ulum di Kec. Bareng. Karena sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah dengan siswa yang tidak banyak dan sangat jarang dikunjungi pihak luar untuk memberikan sosialisasi, pihak sekolah sangat menyambut hangat kedatangan Komunitas Aksi Muda Jombang. Kami pun lebih mengenal dan bersentuhan langsung dengan realita permasalahan generasi muda di sana.

Perlu diakui, aksi kami ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, walaupun dengan materi sosialisasi terbaik sekalipun. Namun kami berharap aksi kami dapat membuka mata dan pintu hati para generasi muda yang kami temui untuk sama-sama melakukan kegiatan positif agar bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri dan terlebih bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Banyak harapan kami, semangat yang kami bawa dapat tertular ke para generasi muda tersebut agar tidak menyerah untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik. Walaupun kegiatan ini hanya seperti riak tetes air dalam luasnya samudra yang mungkin dipandang tidak berarti, kami tetap berharap pihak lain yang melihat aksi kami ini menjadi ikut tergerak melakukan aksi atau berbuat sesuatu untuk generasi muda Indonesia.

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *